Sabtu, 21 Juli 2012

Diam Itu Lebih Mulia

Kita asyik berbicara setiap masa. Bicara yang baik membawa kepada keselamatan dan kebaikan pada orang lain. Jika bicara tidak mengikut adabnya kita akan merana dunia dan akhirat. Lidah yang dikurniakan oleh Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Oleh itu DIAM adalah benteng bagi lidah manusia seperti kita daripada mengucapkan perkataan yang sia-sia.

Kata-kata hikmah berpesan :
“Banyak diam tidak semestinya bodoh, banyak bicara tidak semestinya cerdik, karena kecerdikan itu buah fikiran, orang cerdik yang pendiam lebih baik dari orang bodoh yang banyak bicara.”
"Tong kosong bunyi nyaringnya"



Hikmah DIAM ini merupakan
•Ibadah tanpa bersusah payah
•Perhiasan tanpa berhias
•Kehebatan tanpa kerajaan
•Benteng tanpa pagar
•Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang
•Istirehat bagi kedua MALAIKAT pencatat amal
•Menutup segala aib.

Rasulullah juga ada berpesan dalam hadisnya mengenai kelebihan DIAM yang bermaksud :
“Barangsiapa yang banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yang banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya”.
(Riwayat ABU NAIM )
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.
( Riwayat BUKHARI & MUSLIM )
“Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya”.( Riwayat AT-TARMIZI )

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar